Kisah jelas – Saat menjalani proses pemeriksaan di bandara, sering kali kita diminta untuk mencopot jam tangan, sabuk, dan benda-benda logam lainnya. Apa sebenarnya alasan di balik permintaan ini? Mari kita ulas lebih mendalam mengenai prosedur ini dan alasan di baliknya.
Proses Keamanan di Bandara: Dua Tahap Penting
Keamanan penerbangan merupakan prioritas utama dalam industri penerbangan. Bandara menerapkan prosedur keamanan yang ketat untuk memastikan keselamatan semua penumpang. Biasanya, ada dua tahap pemeriksaan keamanan yang harus dilalui penumpang sebelum mereka bisa naik ke pesawat.
“Baca juga: Satgas Pengawas Barang Impor Ilegal”
- Pemeriksaan Awal: Dilakukan sebelum penumpang melakukan check-in. Proses ini melibatkan pemeriksaan barang bawaan dan identifikasi awal.
- Pemeriksaan Kedua: Dijalankan sebelum penumpang memasuki area boarding. Pemeriksaan ini lebih ketat dan melibatkan pemindaian tubuh serta barang-barang pribadi melalui mesin X-ray.
Alasan Mencopot Jam Tangan dan Sabuk
Pemeriksaan ketat ini bukan tanpa alasan. Salah satu alasan utama penumpang diminta untuk melepas jam tangan dan sabuk adalah untuk memastikan tidak ada benda berbahaya yang tersembunyi di dalamnya. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai mengapa hal ini penting:
- Benda Logam: Jam tangan dan sabuk sering kali mengandung bahan logam. Logam dapat mengganggu proses pemindaian oleh mesin X-ray dan metal detector. Dengan melepas barang-barang ini, petugas dapat dengan lebih mudah mendeteksi benda logam yang mungkin disembunyikan penumpang.
- Potensi Risiko Keamanan: Menurut Suprasetyo, mantan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pencopotan jam tangan dan sabuk juga bertujuan untuk mencegah penumpang yang mungkin berniat jahat menyembunyikan senjata atau alat berbahaya. Beberapa senjata kecil, seperti pisau tipis, dapat disembunyikan dalam kulit sabuk. Selain itu, jam tangan canggih dengan tombol-tombol tertentu berpotensi menyembunyikan jarum beracun atau alat berbahaya lainnya.
“Dengan jam dan ikat pinggang dilepas, keberadaan benda-benda berbahaya seperti pisau dapat lebih mudah terdeteksi saat melewati mesin X-ray,” ujar Suprasetyo dalam situs resmi Kemenhub.
Prosedur Jika Metal Detector Berbunyi
Jika setelah mencopot jam tangan dan sabuk, metal detector masih berbunyi, petugas keamanan akan melakukan beberapa langkah tambahan:
- Pemeriksaan Sepatu dan Pakaian: Penumpang mungkin diminta untuk melepas sepatu atau barang lainnya yang berpotensi mengandung logam.
- Pemeriksaan Tubuh Manual: Jika metal detector tetap berbunyi, penumpang akan diarahkan untuk menjalani pemeriksaan tubuh manual di ruangan khusus. Ini adalah prosedur standar untuk memastikan tidak ada barang berbahaya yang dibawa.
“Simak juga: Zita Anjani Berduet dengan Anies Baswedan”
Tips Menghindari Masalah saat Pemeriksaan Bandara
Agar proses pemeriksaan di bandara berjalan lebih lancar, ada beberapa tips yang dapat membantu:
- Hindari Barang Logam: Sebaiknya hindari mengenakan ikat pinggang, perhiasan berbahan logam, atau pakaian dengan aksesori logam yang sulit dilepas.
- Gunakan Sepatu yang Mudah Dilepas: Pilih sepatu yang mudah dilepas untuk mempercepat proses pemeriksaan.
- Pilih Pakaian Sederhana: Kenakan pakaian yang tidak terlalu longgar atau berpotensi menyembunyikan barang-barang yang mencurigakan.
Bagaimana dengan HP dan Laptop?
Meskipun HP dan laptop juga mengandung logam, perangkat ini masih diperbolehkan untuk dibawa masuk ke dalam kabin pesawat setelah melewati pemeriksaan mesin X-ray. Jika petugas merasa perlu, mereka akan melakukan pemeriksaan manual dengan langkah-langkah berikut:
- Pengaktifan Perangkat: Pemilik barang diminta untuk menghidupkan perangkat elektronik.
- Operasikan Perangkat: Pemilik barang harus menunjukkan bahwa perangkat berfungsi dengan baik.
- Pengawasan Petugas: Petugas keamanan akan mengawasi dan memeriksa hasil dari perangkat tersebut.
Jika perangkat elektronik lolos pemeriksaan, maka dapat dibawa ke dalam kabin.
Prosedur keamanan di bandara, seperti mencopot jam tangan dan sabuk, dirancang untuk melindungi penumpang dan memastikan keselamatan penerbangan. Dengan memahami alasan di balik kebijakan ini, diharapkan penumpang dapat lebih mudah menjalani proses pemeriksaan tanpa mengalami kendala. Keamanan adalah prioritas utama dalam perjalanan udara, dan setiap langkah yang diambil bertujuan untuk menjaga keselamatan semua pihak yang terlibat.