Kisah jelas – Dalam era modern ini, masalah pengelolaan sampah menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Volume sampah yang terus meningkat dan keterbatasan tempat pembuangan akhir memerlukan solusi yang inovatif dan berkelanjutan. Menyadari hal ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI meluncurkan inisiatif Gerakan BRI Peduli Yok Kita GAS (Gerakan Anti Sampah) untuk mendukung penerapan ekonomi sirkular dan program Zero Waste to Landfill.
Sejak peluncurannya pada tahun 2021, program Yok Kita GAS telah menjadi salah satu langkah strategis BRI dalam mendukung masalah pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan kekuatan jaringan dan sumber daya yang dimiliki, BRI berkomitmen untuk tidak hanya mengurangi sampah tetapi juga mengedukasi masyarakat mengenai cara pengelolaan masalah sampah yang efektif dan ramah lingkungan.
“Baca juga: Pengusaha Kelontong akan Terdampak oleh Aturan Baru”
Salah satu bentuk implementasi dari program ini adalah pembangunan bank sampah atau TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu). Dalam kolaborasi dengan pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan berbagai pihak terkait, BRI membangun dan memperluas jaringan bank sampah di seluruh Indonesia. Bank sampah ini berfungsi sebagai pusat pengolahan sampah di tingkat lokal, memberikan masyarakat fasilitas untuk memilah dan mengelola sampah mereka dengan lebih baik.
Fasilitas yang disediakan termasuk mesin pencacah sampah organik dan bak maggot komunal. Inovasi ini memungkinkan masyarakat untuk mengolah sampah organik menjadi produk bernilai, seperti pupuk kompos dan pakan ternak. Dengan pendekatan ini, sampah organik yang sebelumnya menjadi masalah kini dapat dimanfaatkan secara efektif.
Program Yok Kita GAS tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan tetapi juga bagi ekonomi lokal. Pada tahun 2023, program ini berhasil mengumpulkan 6 ton sampah organik dan 8 ton sampah anorganik dari pasar tradisional. Selain itu, penjualan maggot sebanyak 72 kg menunjukkan potensi ekonomi dari pengelolaan sampah. Jumlah nasabah bank sampah juga meningkat menjadi 260 anggota, menunjukkan bahwa masyarakat mulai melihat sampah sebagai aset bernilai ekonomis.
Lebih dari itu, pengelolaan sampah yang dilakukan melalui program ini berhasil mereduksi emisi CO2 sebanyak 59 ton dan CH4 sebanyak 23 ton. Pengurangan emisi ini merupakan langkah signifikan dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan mendukung target pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2050.
“Simak juga: Jakarta,Pusaran Politik dan Dinamika Ekonomi”
Direktur Kepatuhan BRI, A. Solichin Lutfiyanto, menekankan bahwa inisiatif Zero Waste to Landfill adalah bagian dari upaya global untuk menghadapi krisis sampah. “Kami menyadari bahwa pengelolaan sampah yang baik adalah tanggung jawab kita bersama. Sebagai perusahaan BUMN, BRI berkomitmen untuk menjadi contoh dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular. Melalui program pengelolaan sampah terpadu ini. Kami berharap dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung target pemerintah untuk mencapai Indonesia Net Zero Emission 2050,” ujarnya.
Menurut Solichin, keberhasilan awal program ini menjadi motivasi untuk terus mengembangkan dan memperluas inisiatif Yok Kita GAS. Dengan pengelolaan sampah yang berkelanjutan, BRI berharap dapat mengurangi ketergantungan pada tempat pembuangan akhir. Mengurangi emisi gas rumah kaca, serta menciptakan ekonomi sirkular yang berkelanjutan. Program ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga dapat menjadi model bagi inisiatif serupa di masa depan.
Gerakan BRI Peduli Yok Kita GAS merupakan contoh nyata dari bagaimana perusahaan besar dapat berperan aktif dalam menyelesaikan masalah lingkungan global. Dengan kolaborasi yang solid antara berbagai pihak dan pendekatan inovatif dalam pengelolaan sampah. BRI menunjukkan bahwa perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang dilakukan secara konsisten. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya membawa manfaat langsung bagi masyarakat dan lingkungan. Tetapi juga menjadi inspirasi bagi berbagai sektor lainnya untuk turut serta dalam upaya mencapai dunia yang lebih bersih dan berkelanjutan.