Harta dan Profil Zainuddin Mappa, Tersangka Kasus Sritex
kisahjelas.com – Zainuddin Mappa merupakan mantan Direktur Utama Bank DKI yang kini menjadi sorotan karena tersandung kasus dugaan korupsi. Ia ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung dalam kasus penyalahgunaan kredit yang melibatkan PT Sri Rejeki Isman (Sritex).
Perbuatannya dinilai telah menimbulkan kerugian negara hingga Rp692.987.592.188,00. Jumlah ini merupakan bagian dari total outstanding kredit macet senilai Rp3,58 triliun.
ZM dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) dan/atau Pasal 3 junto Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Ia juga dikenakan Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP karena diduga turut serta dalam tindak pidana tersebut.
Sebelum menjabat sebagai Dirut Bank DKI, Zainuddin Mappa pernah meniti karier panjang di Bank BRI. Di sana, ia pernah dipercaya sebagai Kepala Divisi Agribisnis dan Kepala Divisi Bisnis Umum. Kariernya menanjak setelah dipercaya menjadi Direktur Utama Bank DKI pada 2019.
Pada 2021, ia kembali mendapat jabatan strategis sebagai Direktur Utama PT Kawasan Industri Makassar (KIMA). Pengangkatannya dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN, Gubernur Sulawesi Selatan, dan Wali Kota Makassar.
ZM lahir di Barru, Sulawesi Selatan, pada tahun 1961 dan dikenal sebagai figur senior di dunia perbankan dan industri.
“Baca Juga: Nintendo Gugat Perusahaan Aksesori di CES 2025”
Berdasarkan laporan LHKPN, Zainuddin Mappa memiliki harta kekayaan properti yang sangat besar. Ia memiliki total tanah dan bangunan senilai Rp16.825.000.000. Aset-aset tersebut tersebar di berbagai daerah, mulai dari Barru, Makassar, Bekasi hingga Jakarta Selatan.
Properti termahalnya adalah tanah dan bangunan di Jakarta Selatan yang ditaksir senilai Rp4,5 miliar. Ia juga memiliki tanah seluas 74.489 m² di Kabupaten Barru yang dinilai Rp300 juta, dan bangunan di Makassar senilai Rp2 miliar.
Untuk kendaraan, ia memiliki empat unit transportasi, yakni satu motor Suzuki tahun 2008, satu Honda Freed tahun 2015 (hibah), satu Toyota Vellfire tahun 2018, dan satu Honda HR-V tahun 2019. Total nilai kendaraan tersebut mencapai Rp441 juta.
Selain itu, ia memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp565 juta serta surat berharga sebesar Rp15 juta. Jumlah ini menunjukkan diversifikasi asetnya di luar sektor properti dan kendaraan.
Dalam laporan yang sama, Zainuddin Mappa tercatat memiliki kas dan setara kas senilai Rp12.058.637.997. Ia tidak memiliki harta lain di luar kategori tersebut, namun memiliki kewajiban utang sebesar Rp3.590.255.000.
Dengan total aset mencapai Rp29,9 miliar dan utang sekitar Rp3,59 miliar, maka total kekayaan bersihnya tercatat sebesar Rp26.314.382.997.
Jumlah ini menjadi perhatian publik mengingat posisinya sebagai tersangka dalam kasus mega kredit bermasalah. Kekayaan ZM dianggap mencerminkan posisi dan pengaruhnya selama menjabat di sektor keuangan, terutama di lembaga perbankan milik pemerintah daerah.
Kasus ini kini tengah dalam proses hukum dan publik menantikan kelanjutan pengusutan terhadap pihak-pihak yang terlibat.
“Baca Juga: Elden Ring Nightreign Perbarui Sistem Kesulitan Jelang Rilis”