Francesco Bagnaia Akui Sulit Tembus Podium MotoGP 2025
kisahjelas.com – Francesco Bagnaia, pembalap utama Ducati Lenovo, mengungkapkan kekecewaannya usai gagal tampil kompetitif dalam dua seri terakhir MotoGP 2025. Pecco—sapaan akrabnya—secara terbuka meminta bantuan dari tim Ducati untuk segera mencari solusi teknis demi memperbaiki performanya.
Menurutnya, motor saat ini tidak mampu bersaing secara optimal menghadapi dominasi pembalap lain seperti Marc Marquez. Bagnaia menilai, kerja sama tim sangat dibutuhkan agar ia kembali kompetitif di lintasan.
“Baca Juga: Resident Evil 9 Tak Jadi Open World, Ini Alasannya”
Dalam dua balapan terakhir, performa Bagnaia jauh dari kata memuaskan. Pada MotoGP Prancis 2025, ia hanya finis di posisi ke-16 pada balapan utama, tanpa mencetak poin penting untuk klasemen kejuaraan.
Kondisi makin memburuk di MotoGP Inggris. Bagnaia mengalami insiden yang membuatnya terjatuh dan gagal menyelesaikan balapan utama. Satu-satunya hasil positif hanya datang dari sprint race, di mana ia menempati posisi keenam.
Bagnaia menyatakan bahwa prioritas utama saat ini adalah menemukan pengaturan motor yang tepat agar ia bisa kembali ke jalur podium. Ia berharap tim Ducati segera melakukan evaluasi menyeluruh dan membawa perubahan positif pada seri berikutnya.
Dengan performa para rival yang terus meningkat, terutama Marc Marquez, Bagnaia merasa tidak punya waktu lagi untuk menunda perubahan. Ia ingin Ducati kembali mendominasi seperti musim-musim sebelumnya.
Francesco Bagnaia mengungkapkan kekecewaannya setelah gagal finis di MotoGP Inggris 2025 akibat kecelakaan yang terjadi di Tikungan 7. Pembalap Ducati Lenovo itu menyebut insiden tersebut tidak biasa dan menunjukkan bahwa motor yang ia gunakan kehilangan daya saing.
“Di Tikungan 7, saya mengalami kecelakaan yang tidak normal. Ini pertama kalinya motor kami tidak kompetitif,” ujar Bagnaia, dikutip dari Motosan, Sabtu (31/5/2025).
Bagnaia mengaku tak merasakan adanya perbedaan signifikan pada performa motornya. Menurutnya, performa Ducati tidak lebih baik maupun lebih buruk dari sebelumnya. Ia merasa kehilangan feeling yang biasanya menjadi kunci untuk tampil maksimal.
“Tidak lebih buruk, tidak lebih baik. Seperti biasa, saya tidak merasakan apa pun. Saya butuh solusi yang lengkap,” tegasnya.
Meski yakin dengan kemampuannya untuk memenangkan balapan, Bagnaia menyadari bahwa performa motor menjadi faktor utama. Tanpa dukungan teknis yang solid, ia mengaku sulit bersaing di barisan depan.
“Saya tahu saya cepat. Saya tahu saya bisa menang di setiap balapan. Tapi kalau feeling-nya tetap begini, saya tidak bisa melakukan keajaiban. Saya butuh bantuan,” jelasnya.
Bagnaia pun berharap tim Ducati segera menemukan solusi sebelum MotoGP Aragon 2025 yang akan digelar pada 8 Juni mendatang. Ia percaya penuh pada kerja keras para teknisi untuk membantunya bangkit dan kembali kompetitif.
“Baca Juga: Cities: Geely Siap Produksi Mobil Listrik EX5 di Purwakarta 2025”