Kisah jelas – Gareth Southgate telah memutuskan untuk mengakhiri masa jabatannya sebagai manajer Timnas Inggris, sebuah keputusan yang mengejutkan diikuti kekalahan mereka dalam final Euro 2024 melawan Spanyol dengan skor 1-2. Ini adalah momen yang menyentuh bagi para pemain The Three Lions yang telah lama menjadi andalan Southgate.
Kiper Jordan Pickford, yang telah berada di bawah arahan Southgate di lapangan, mengungkapkan perasaannya yang dalam melalui media sosial. Dia menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Southgate dan mengakui kesedihannya atas kepergian sang pelatih.
“Saya benar-benar patah hati. Ini akan menjadi masa sulit untuk sementara waktu,” tulis Pickford di Instagram. “Terima kasih kepada semua yang telah mendukung kami selama turnamen ini. Saya ingin berterima kasih kepada rekan satu tim dan staf kami atas dedikasi mereka, dan khususnya kepada bos yang selalu mempercayai saya. Semoga yang terbaik untuk langkah selanjutnya. Terima kasih Gareth Southgate,” tambahnya.
Gelandang Declan Rice juga merasakan perasaan yang serupa. Dia mengungkapkan rasa hormatnya terhadap Southgate atas kesempatan bermain untuk Inggris di bawah bimbingannya yang bijaksana.
“Terima kasih, Pak. Sangat membanggakan bisa belajar dari Anda,” tulis Rice di Instagram Story-nya. “Kenangan ini akan selalu saya simpan. Semoga sukses di perjalanan selanjutnya,” harapnya.
Sementara Jude Bellingham, dengan pendekatan yang lebih sederhana, menyebarkan kabar tentang kepergian Southgate melalui unggahan dari akun media sosial FA.
Gareth Southgate memulai karier kepelatihannya dengan Timnas Inggris sejak tahun 2013, dimulai dari Timnas U-21 sebelum akhirnya dipromosikan ke tim senior menggantikan Sam Allardyce pada tahun 2016. Selama memimpin Inggris, Southgate membawa tim mencapai semifinal Piala Dunia 2018 dan finis keempat, serta mencapai perempatfinal pada Piala Dunia 2022 setelah tersingkir oleh Prancis.
”Simak juga: Jorge Martin dan Tekanan Francesco Bagnaia, Evaluasi Kegagalan di Sachsenring“
Di Euro 2020 dan 2024, Southgate dua kali membawa Inggris menjadi runner-up, namun belum berhasil meraih trofi utama. Dengan total 102 pertandingan yang dipimpin, Southgate meraih 61 kemenangan dengan persentase kemenangan mencapai 59,8%.
Keputusan Southgate untuk mundur meninggalkan jejaknya dalam sejarah Timnas Inggris, tidak hanya sebagai pelatih yang berprestasi tetapi juga sebagai figur yang dihormati dan diapresiasi oleh para pemain yang pernah dilatihnya.