Mark Zuckerberg Santai Hadapi DeepSeek, Ini Tanggapannya
kisahjelas.com – Mark Zuckerberg: Teknologi kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek, sedang menjadi perbincangan global karena dinilai mampu memberikan layanan lebih baik dibandingkan ChatGPT. Kehadirannya memicu kekhawatiran di industri teknologi, termasuk dampaknya terhadap platform AI lainnya.
”Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Naik di 2026, Cek Perubahannya di Sini“
Namun, CEO Meta, Mark Zuckerberg, menanggapi perkembangan ini dengan percaya diri. Ia meyakini bahwa DeepSeek justru memperkuat strategi AI yang sedang dikembangkan Meta.
Dalam sesi tanya jawab dengan analis Wall Street, Zuckerberg memberikan pandangannya terkait model AI DeepSeek dan dampaknya terhadap strategi Meta.
“Apa yang dilakukan DeepSeek dengan sumber daya yang lebih sedikit justru mengonfirmasi bahwa kita berada di jalur yang benar,” kata Zuckerberg, seperti dikutip dari The Verge, Jumat (31/1/2025).
Ia mengakui bahwa perkembangan DeepSeek membawa dampak besar di industri, termasuk penurunan nilai saham beberapa perusahaan AI. Pasar khawatir bahwa teknologi AI tidak lagi membutuhkan daya komputasi besar, yang selama ini menjadi keunggulan perusahaan-perusahaan besar dalam mengembangkan model AI.
Namun, Zuckerberg menepis kekhawatiran tersebut. Ia menegaskan bahwa investasi besar Meta dalam infrastruktur AI tetap menjadi langkah strategis.
“Saya percaya bahwa berinvestasi dalam belanja modal dan infrastruktur dalam jumlah besar akan memberikan keuntungan jangka panjang,” jelasnya.
Menurut Zuckerberg, semakin sedikit daya komputasi yang diperlukan untuk melatih model AI, semakin banyak daya yang bisa dialokasikan untuk meningkatkan kualitas layanan dan kecerdasan model itu sendiri.
Sebagai respons terhadap persaingan di dunia AI, Meta tengah menyiapkan Llama 4, model terbaru dari keluarga AI Llama. Model ini diperkirakan akan dirilis dalam beberapa bulan mendatang dengan kemampuan multimodal dan agentik.
Zuckerberg memperkirakan bahwa Meta AI akan menjangkau lebih dari satu miliar pengguna pada 2025. Ia juga menyebut tahun ini sebagai momen penting dalam perkembangan AI, dengan potensi untuk mengubah cara kerja di industri teknologi.
Pada 2025, AI diprediksi akan mampu menggantikan sebagian tugas engineer tingkat menengah dalam pengembangan perangkat lunak. Zuckerberg melihat ini sebagai peluang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan teknologi.
Meta terus mengembangkan asisten AI-nya dengan pendekatan berbasis personalisasi. Menurut Zuckerberg, inilah yang akan membedakan Meta dari para pesaingnya.
“Asisten AI kami akan menawarkan pengalaman yang disesuaikan dengan preferensi, minat, dan budaya pengguna,” ungkapnya.
Dengan personalisasi yang lebih dalam, Meta berharap pengguna dapat merasakan interaksi yang lebih alami dan relevan dalam menggunakan AI.
”Baca Juga: Truk Tabrak Beruntun di GT Tol Ciawi 2, Tak Ada Bekas Rem“
Zuckerberg optimistis bahwa inovasi di bidang AI akan semakin berkembang pesat. Dengan peluncuran Llama 4, Meta berambisi menjadi pemimpin dalam AI open source dan memperkuat posisinya dalam ekosistem teknologi global.