Kisah jelas – Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPI) mengambil sikap tegas terhadap isu polusi udara yang semakin memprihatinkan di Indonesia. Dalam pernyataan yang dirilis pada Kamis (4/7/2024), PPI menyoroti beragam aspek yang menjadi akar permasalahan dan juga menyediakan rekomendasi konstruktif untuk menghadapinya.
Indonesia, sebagai negara kaya sumber daya alam, memiliki potensi besar untuk menuju status negara maju. Namun, tantangan polusi udara yang disebabkan oleh ketergantungan pada energi batu bara menjadi penghalang utama dalam pencapaian tersebut. Pembakaran batu bara tidak hanya menghasilkan emisi gas berbahaya seperti karbon dioksida dan metana. Tetapi juga partikel-partikel beracun seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida, yang berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan.
“Baca juga: Membangun Karakter Pemuda Menuju Indonesia Emas 2045 Perspektif Kemenag dan Influencer”
Masalah ini semakin diperparah dengan kurangnya kesadaran akan lingkungan di kalangan masyarakat dan kurangnya regulasi yang ketat terkait emisi kendaraan bermotor. Jakarta bahkan telah meraih predikat sebagai kota dengan udara terkotor di dunia menurut Air Quality Index (AQI) pada kuartal ketiga 2023.
Untuk menghadapi tantangan ini, PPI Dunia menyampaikan sejumlah rekomendasi yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas udara dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia
Teknologi Ramah Lingkungan: Mendesak pemerintah untuk mempercepat pengembangan teknologi ramah lingkungan dalam proses industri, terutama dalam produksi material metalurgi.
Energi Terbarukan: Mendorong penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, air, panas bumi, dan biomassa. Untuk mengurangi ketergantungan pada energi berbahan bakar fosil.
Infrastruktur Karbon: Memperkuat infrastruktur teknologi dan sistem perdagangan karbon. Termasuk platform perdagangan elektronik yang lebih canggih dan sistem pelaporan yang transparan.
Ekonomi Sirkular: Menerapkan prinsip ekonomi sirkular dengan meningkatkan daur ulang dan penggunaan produk berkelanjutan dari rumah tangga hingga industri.
Transportasi Umum: Meningkatkan investasi dalam infrastruktur transportasi umum seperti sistem bus rapid transit (BRT). Transportasi umum hingga pelosok desa, jaringan rel kereta api, dan jalur sepeda yang terintegrasi.
Standar Emisi Kendaraan: Menegakkan standar emisi kendaraan yang lebih ketat dan memperkuat penegakan hukum terhadap pelanggaran emisi kendaraan.
“Simak juga: Sri Mulyani Bongkar Rahasia Keuangan 2023 Kas Negara Sisa Rp 459,5 T”
Pengelolaan Sampah: Mendukung penerapan regulasi yang lebih ketat terkait tata kelola sampah, termasuk penegakan hukum terhadap praktik pembakaran sampah ilegal.
Pendidikan Lingkungan: Mengoptimalkan kampanye penyuluhan dan pendidikan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan dampak negatif polusi udara.
Bahan Bakar Ramah Lingkungan: Mengurangi emisi dari bahan bakar dengan menggunakan bahan yang lebih bersih.
Penanaman Pohon: Mendorong penghijauan kota melalui penanaman pohon dan pembuatan taman kota untuk meningkatkan penyerapan karbon dan mengurangi efek gelombang panas.
Pemantauan Polusi Udara: Meningkatkan sistem pemantauan dan pengawasan terhadap polusi udara di seluruh Indonesia.
Kolaborasi Multi-Pihak: Memperkuat kerjasama antara pemerintah, LSM, sektor swasta, dan komunitas internasional dalam mengatasi masalah polusi udara.
Dengan mengusung rekomendasi-rekomendasi ini, PPI Dunia menegaskan komitmennya untuk turut serta dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi masa depan. Melalui langkah-langkah konkret ini. Diharapkan Indonesia dapat bergerak menuju arah pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, tidak hanya untuk kepentingan saat ini tetapi juga untuk generasi yang akan datang.