Kisah jelas – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan keprihatinannya terhadap kesadaran beberapa bupati yang masih minim terhadap tingkat inflasi di daerahnya. Pernyataan ini disampaikan dalam pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
“Masih ada satu, dua bupati yang tidak bisa menjawab ketika saya tanya mengenai tingkat inflasi di daerahnya,” ungkap Jokowi dengan nada prihatin.
”Baca juga: Kasus Aset Harvey Moeis, Mengapa Kejaksaan Agung Menyita Lima Rumah Mewah di Jakarta?“
Beliau menekankan bahwa setiap kunjungannya ke daerah selalu diiringi dengan kunjungan ke pasar lokal. Di sana, beliau secara rutin menanyakan kepada bupati mengenai kondisi inflasi. Jokowi menyarankan agar bupati-bupati tersebut lebih proaktif dalam memantau dan memahami data inflasi yang disediakan oleh Bank Indonesia atau Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
“Sebelum saya tiba di kabupaten tersebut, saya harap bupati sudah menanyakan langsung kepada BI atau TPID mengenai tingkat inflasi. Karena saya akan bertanya tentang harga-harga pasar seperti beras, bawang merah, bawang putih, dan cabai yang sering kali naik,” tambahnya.
Jokowi juga menyoroti kompleksitas dalam mengendalikan inflasi saat ini. Menggambarkan rapat rutin yang diadakan antara kepala daerah dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai langkah penting dalam memantau dan mengatasi inflasi.
“Ini semua berkat kerjasama rapat dengan Mendagri setiap hari Senin, rutin setiap minggu, dan hasilnya sudah terlihat,” jelas Jokowi.
Di kesempatan yang sama, Jokowi mengajak para bupati untuk terus beradaptasi dan berinovasi dalam mengelola pemerintahan. Beliau menegaskan bahwa lima tahun pemerintahannya penuh dengan tantangan dan hambatan yang berarti. Namun juga menjadi bekal berharga untuk memajukan tata kelola pemerintahan yang lebih baik ke depannya.
“Kita harus belajar dari pengalaman lima tahun terakhir. Bagaimana kita semakin matang, dewasa, dan pintar dalam mengelola daerah, provinsi, bahkan negara secara keseluruhan,” ucapnya.
Jokowi mengakhiri pidatonya dengan mengingatkan bahwa tantangan ke depan tidak akan semakin mudah. Namun dengan pemahaman dan kerja keras bersama, Indonesia akan mampu menghadapinya dengan lebih baik.