kisahjelas.com – Paul Bosvelt, Direktur Go Ahead Eagles, menyampaikan kritik terhadap Manchester United (MU) terkait negosiasi transfer pelatih mereka. Kritik ini muncul setelah Go Ahead Eagles terlibat dalam proses transfer pelatih Rene Hake, yang dipilih MU untuk menjadi asisten pelatih Erik ten Hag pada musim panas lalu. Paul Bosvelt menilai bahwa tindakan MU dalam negosiasi menunjukkan sikap arogan.
” Baca Juga: Persiapan Timnas China Menghadapi Indonesia “
Sikap arogan ini diungkapkan Bosvelt seiring dengan kebutuhan MU untuk mengisi posisi asisten manajer setelah melepaskan Mitchell van der Gaag dan Benni McCarthy. Meskipun Hake menjadi salah satu target utama, MU juga mempertimbangkan Ruud van Nistelrooy untuk posisi tersebut. Namun, proses untuk mendapatkan Hake berlangsung lama dan melelahkan bagi Go Ahead Eagles.
Minat MU terhadap Hake mulai muncul pada akhir bulan Juni, tetapi baru diumumkan secara resmi pada 22 Juli. Bosvelt merasa kecewa karena MU memerlukan waktu yang cukup lama untuk melanjutkan proses negosiasi. Ia berpendapat bahwa seharusnya negosiasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Terutama mengingat kebutuhan mendesak yang dihadapi MU dalam mencari asisten pelatih.
Dalam wawancara dengan Voetbal International, Bosvelt menyatakan, “Saya rasa sangat aneh bahwa Manchester United butuh waktu yang sangat lama untuk maju.” Ia menilai situasi tersebut menunjukkan “arogansi kecil yang tidak pada tempatnya,” mengingat reputasi dan status MU sebagai salah satu klub sepak bola terbesar di dunia.
” Baca Juga: Conceicao Dipinjamkan ke Juventus Karena Konflik “
Meskipun akhirnya MU berhasil merekrut Rene Hake dan pelatih bola mati Andreas Georgson. Kritik Bosvelt menunjukkan bahwa proses negosiasi yang lambat dan kurang profesional dapat meninggalkan kesan negatif dalam hubungan antara klub-klub. Hal ini menyoroti tantangan yang dihadapi klub-klub kecil saat bernegosiasi dengan raksasa sepak bola seperti MU, yang seringkali memiliki kekuatan lebih dalam hal keputusan dan waktu. Keseluruhan situasi ini menjadi sorotan dalam dunia sepak bola. Terutama dalam konteks bagaimana klub-klub besar berinteraksi dengan klub-klub yang lebih kecil dalam proses transfer pemain dan pelatih.