kisahjelas.com – Gaya hidup flexitarian adalah pendekatan diet yang fleksibel dengan fokus pada konsumsi makanan nabati. Namun tetap memungkinkan konsumsi daging atau produk hewani sesekali. Flexitarian berasal dari kata “flexible” dan “vegetarian”, yang mencerminkan pendekatan moderat dalam memilih makanan. Seseorang yang menjalani gaya hidup ini tidak terikat pada aturan ketat vegetarianisme atau veganisme. Tetapi memilih untuk memprioritaskan sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein nabati sebagai bagian utama dari pola makan mereka. Daging dan produk hewani hanya dikonsumsi dalam jumlah yang lebih sedikit dan tidak setiap hari.
” Baca Juga: Menciptakan Morning Routine Produktif dan Positif “
Salah satu alasan utama banyak orang tertarik pada gaya hidup flexitarian adalah manfaat kesehatannya. Diet yang berbasis tumbuhan, dengan tambahan protein hewani yang moderat. Dapat membantu menjaga kesehatan jantung, mengontrol berat badan, dan mengurangi risiko diabetes tipe 2. Pola makan ini cenderung rendah lemak jenuh dan tinggi serat, vitamin, serta mineral yang baik untuk tubuh. Mengurangi konsumsi daging merah dan olahan juga dapat membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah, yang berdampak positif pada kesehatan secara keseluruhan.
Keunggulan utama dari gaya hidup flexitarian adalah fleksibilitasnya. Tidak seperti vegetarian atau vegan yang harus sepenuhnya menghindari produk hewani. Flexitarian masih dapat menikmati hidangan yang mengandung daging atau ikan ketika diinginkan, namun dalam porsi yang lebih kecil. Misalnya, seseorang mungkin memilih untuk makan makanan berbasis tumbuhan selama hari kerja. Namun menikmati steak atau ayam panggang pada akhir pekan. Fleksibilitas ini membuat pola makan lebih mudah diikuti dan tidak terasa membatasi. Sehingga lebih banyak orang dapat mempertahankannya dalam jangka panjang.
Selain manfaat kesehatan, gaya hidup flexitarian juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Mengurangi konsumsi daging, terutama daging merah, dapat membantu mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari produksi makanan. Peternakan hewan merupakan salah satu penyumbang utama emisi gas rumah kaca dan konsumsi air yang besar. Dengan memilih lebih banyak makanan nabati, individu berkontribusi pada pengurangan permintaan terhadap industri peternakan yang intensif. Gaya hidup ini dianggap sebagai solusi yang lebih berkelanjutan untuk masa depan, tanpa mengharuskan perubahan drastis dalam pola makan.
” Baca Juga: Membuat Rumah Menjadi Tempat yang Nyaman dan Tenang “
Gaya hidup flexitarian relatif mudah diadopsi dalam kehidupan sehari-hari karena tidak memerlukan perubahan drastis. Orang-orang dapat memulai dengan memperbanyak sayuran dan protein nabati dalam menu harian mereka, sambil secara bertahap mengurangi porsi daging. Berbagai resep vegetarian juga bisa dicoba untuk menambah variasi makanan. Dengan banyaknya pilihan makanan sehat dan lezat, transisi menuju pola makan flexitarian bisa dilakukan dengan perlahan dan sesuai kenyamanan masing-masing individu.