Rahasia Kopi: Benarkah Bisa Bikin Awet Muda?
kisahjelas.com – Kabar baik bagi pencinta kopi! Penelitian terbaru yang dipresentasikan di konferensi Nutrition 2025 di Orlando, Florida menunjukkan bahwa konsumsi kopi berkafein secara rutin dapat memperlambat proses penuaan, khususnya pada wanita.
Peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health mengamati lebih dari 47.000 wanita selama 30 tahun melalui program Nurses’ Health Study. Mereka meneliti asupan kafein dari berbagai minuman seperti kopi, teh, dan soda. Hasilnya, kopi berkafein muncul sebagai satu-satunya minuman yang memberikan efek positif terhadap kualitas penuaan.
Setiap tambahan satu cangkir kopi berkafein per hari meningkatkan peluang mengalami penuaan sehat sebesar 2%. Sebaliknya, konsumsi minuman ringan seperti cola justru menurunkan peluang tersebut hingga 20%.
“Baca Juga:Bend Studio, Developer Days Gone, PHK 30% Karyawannya”
Peneliti menggunakan kriteria ketat untuk mendefinisikan penuaan sehat. Seorang wanita dianggap menua secara sehat bila ia tidak mengalami 11 jenis penyakit kronis, tetap aktif secara fisik, tidak mengalami gangguan mental, dan tidak mengalami penurunan fungsi kognitif atau memori di usia lanjut.
Mereka menekankan bahwa manfaat tersebut hanya muncul dari konsumsi kopi berkafein, bukan dari kopi tanpa kafein, teh, atau minuman ringan tanpa kafein. Para peneliti menduga zat bioaktif dalam kopi berkafein berperan besar dalam menjaga kualitas kesehatan di masa tua.
dr. Sara Mahdavi, peneliti utama studi ini, menjelaskan bahwa kopi tidak hanya membantu hidup lebih lama, tetapi juga meningkatkan peluang hidup sehat bebas penyakit dan tetap aktif secara mental dan fisik.
Meskipun hasilnya menjanjikan, para ahli menegaskan bahwa efek berlebihan bisa berbeda-beda tergantung kondisi tubuh. Faktor genetik dan hormonal memengaruhi bagaimana tubuh memetabolisme kafein.
Sebagian orang memiliki gen yang membuat mereka memproses kafein lebih lambat, sehingga mereka lebih sensitif terhadap efek samping. Selain itu, penggunaan pemanis, krimer, dan pola konsumsi kafein yang berubah seiring waktu juga dapat memengaruhi manfaatnya.
Studi ini juga memiliki keterbatasan, karena sebagian besar partisipan adalah wanita kulit putih. Oleh karena itu, para peneliti menyarankan agar riset lanjutan dilakukan untuk membuktikan apakah hasil ini berlaku secara umum, termasuk pada pria dan kelompok etnis lainnya.
Kesimpulannya, mengonsumsi berkafein dalam jumlah wajar dapat menjadi salah satu cara untuk mendukung proses penuaan yang sehat—selama disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing.
“Baca Juga: Dave Bautista Kembangkan Cat Assassin Bareng Penulis Stray”