Kisah Jelas – Dunia otomotif kini memasuki era yang penuh perubahan dengan semakin pesatnya dan populernya mobil listrik. Mobil listrik baru semakin banyak menarik perhatian konsumen, tetapi yang bekas juga mulai menunjukkan dinamika yang menarik, terutama dalam hal harga. Data terbaru mengungkapkan bahwa harga bekas bisa turun hingga 40 persen, menawarkan peluang emas bagi pembeli yang cermat.
Pasar mobil bekas tradisional masih didominasi oleh kendaraan dengan mesin bakar internal. Namun, dengan meningkatnya kesadaran lingkungan dan teknologi yang semakin maju, mobil listrik dan hybrid mulai mendapatkan tempat yang lebih signifikan di pasar. Salah satu alasan utama mengapa mobil listrik bekas belum terlalu banyak tersedia adalah karena banyak konsumen membeli yang baru melalui kredit. Mereka cenderung menunggu cicilan lunas sebelum menjual mobil mereka. “Mobil listrik biasanya baru mulai banyak tersedia di pasar bekas setelah 4-5 tahun, ketika cicilan sudah lunas,” ujar Jany Candra, CEO PT Autopedia Sukses Lestari (platform mobil bekas Caroline), dalam wawancara di Tangerang pada Selasa (27/7/2024).
“Simak Juga: Lexus LBX, Mobil yang Menarik Perhatian Kalangan Muda”
Salah satu fenomena menarik dalam pasar mobil listrik bekas adalah penurunan harga yang cukup signifikan. Depresiasi harga bekasnya bisa mencapai 30-40 persen dibandingkan dengan mobil konvensional. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kekhawatiran mengenai biaya baterai. Baterai adalah salah satu komponen termahal, dan masa pakainya sering menjadi isu utama bagi calon pembeli. “Penurunan harga yang tajam ini sebagian besar disebabkan oleh kekhawatiran tentang biaya penggantian baterai, meskipun beberapa Agen Pemegang Merek (APM) menawarkan garansi panjang, garansi tersebut sering kali tidak berlaku saat mobil berpindah tangan,” tambah Jany.
Di sisi lain, beberapa merek seperti Wuling dan Hyundai mulai hadir di pasar bekas. Namun, jumlah unitnya masih relatif sedikit dibandingkan dengan mobil hybrid yang sudah ada lebih lama. “Secara umum, mobil hybrid masih lebih banyak jumlahnya di pasar bekas, meskipun banyak yang sudah berusia tua. Namun, permintaan untuk mobil listrik terus meningkat, dan lelang terbaru untuk Wuling menunjukkan bahwa yang bekas cukup diminati,” jelas Jany.
Mobil listrik berukuran kecil, yang sering digunakan untuk keperluan sehari-hari dan memiliki harga lebih terjangkau, semakin populer di pasar mobil bekas. Sementara itu, mobil listrik premium yang harganya lebih tinggi dan biaya baterainya yang besar masih kurang diminati. Ini menciptakan peluang besar bagi pembeli yang ingin membeli dengan harga terjangkau. Dengan penurunan harga yang signifikan, sekarang mungkin adalah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan membeli yang bekas.
“Baca Juga: Nmax versi Turbo, Panduan Lengkap untuk Berkendara Optimal”